Definisi Teknik Industri

Kata "Teknik Industri" sendiri adalah terjemahan dari kata "Industrial Engineering".
Terdiri dari dua suku kata, yaitu Industri dan Teknik.

INDUSTRI
Adalah tempat dimana berbagai macam bentuk aktivitas produksi diselenggarakan, yaitu aktifitas yang didalamnya melakukan suatu proses pengubahan bahan mentah (masukan) menjadi suatu produk (keluaran) yang nantinya memiliki nilai tambah dan atau nilai jual (added value).


Perlu kita ketahui bahwa didalam proses menghasilkan produk atau keluaran yang diharapkan, tentunya proses transformasi ini tidak mungkin berlangsung secara sendirian. Dibutuhkan beberapa faktor pendukung lainnya agar proses produksi dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.


TEKNIK
atau "ENGINEERING"

ENGINEERING berasal dari kata "ingenium" atau "ingeniators" yang berarti senjata legion tentara romawi zaman dulu yang digunakan untuk meruntuhkan dinding pertahanan musuh.
Lalu kemudian kata itu berubah kata menjadi "engineer" yang dimaksudkan pada sebutan ahli-ahli pencipta teknologi perang, sedangkan untuk disiplin ilmunya sendiri lebih kita kenal dengan sebutan "military engineering". Untuk aplikasinya sendiri dibidang selain militer atau non militer kemudian menjadi "civil engineering".

TEKNIK INDUSTRI atau INDUSTRIAL ENGINEERING

Teknik Industri tak hanya berfokus pada teknik tertentu seperti keteknikannya saja, melainkan meliputi semua manajerial yang ada didalamnya sebagai satu kesatuan dari sistem yang satu sama lain saling terintegrasi. Didalamnya terdapat sistem industri yang berorientasikan pada semua aktivitas yang dilakukan manusia (Human Activity System) beserta pengendalian manajemennya atau sering kita kenal dengan istilah Management Control System.

Human Activity System
Pada Sistem Aktivitas Manusia ini akan berkaitan langsung dengan berbagai rancangan sarana dan prasarana kerja secara fisik dimana aktivitas kerja manusia itu dilakukan, misalnya berkaitan dengan:
  • Prosedur proses pengerjaan manufaktur.
  • Bahan Material, Mesin beserta peralatannya, kemudian Metode Kerja yang dilakukan.
  • Layout atau tata letak fasilitas dan aliran materialnya.
  • Desain pada area kerja itu sendiri.
  • Prosedur perawatan, keselamatan, dan kesehatan kerja.
Management Control System
Untuk Sistem Pengendalian Manajemen erat kaitannya dengan perancangan, pengukuran, dan pengendalian semua aktivitas, misalnya yang berkaitang dengan:
  • Peramalan, perencanaan, serta pengendalian sistem produksi.
  • Analisa Ekonomi lengkap dengan anggarannya.
  • Perancangan sistem penggajian upah beserta insentifnya.
  • Perancangan organisasi dan alokasi sumber daya manusia yang dibutuhkan.
  • Perencanaan kebutuhan bahan baku material, sistem pengendalian stock atau persediaan.

Sejarah Disiplin TEKNIK INDUSTRI dan Perkembangannya

Pada masa Revolusi Industri sekitar tahun 1970-an Disiplin Teknik Industri mulai berkembang kuat dan terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan dunia industri sampai sekarang, dan dari perkembangan tersebutlah lahir penemuan-penemuan baru dan terbarukan. Dengan semakin bertambahnya pembangunan pabrik-pabrik produksi maka mendorong para ahli bidang teknik untuk selalu berlomba menciptakan penemuan baru terkait aspek teknologi yang digunakan beserta konsep kerja yang lebih efektif dan efisien tentunya.
Ada beberapa tokoh yang merupakan pendahulu-pendahulu disiplin Teknik Industri, diantaranya:
Adam Smith yang dalam buku The Wealth of Nations Tahun 1776, mengemukakan tentang konsep perancangan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja yang menekankan pentingnya spesialisasi.

 

Charles Babbage dalam bukunya On Economy of Machinery and Manufacturers Tahun 1832 yang mengemukakan perlunya pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas. Dengan adanya pembagian tugas kerja sesuai spesialisasinya maka pekerjaan akan menjadi lebih sederhana, hemat waktu dan biaya.

 

Henry Towne dalam tulisannya The Engineers as Economist Tahun 1886, berpendapat akan pentingnya para engineer memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambilnya karena itu ilmu ekonomi amat sangat penting bagi para engineer.

Kemudian sekitar awal tahun 1920-an perkembangan konsep Teknik Industri Tradisional mengalami pengaplikasian secara luas dengan menekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan Methods Engineering, Work Measurement, Control Determination, dan Plant Facilities and Design. Namun sayang, masa gemilang aliran Teknik Industri Tradisional ini hanya sampai menjelang perang dunia II. 

Setelah perang dunia II barulah industri pada saat itu mengalami perubahan yang sangat drastis, dari yang tadinya hanya produksi masal beralih ke pemasaran masal, pada masa-masa itulah terobosan baru diperlukan karena permasalahan tak lagi dipusatkan dalam wilayah industri saja melainkan sangat dipengaruhi oleh sistem dan lingkungan yang berada diluarnya. Dari situlah kemudian dimulainya era baru Teknik Industri Modern dengan ditandai oleh lahirnya disiplin ilmu Operations Research yang merupakan aplikasi matematis tingkat tinggi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi terutama pada electronic digital computer di tahun 1946, Teknik Industri Modern mengalami perkembangan dalam komputasi dan simulasi problematika industri yang semakin kompleks.

Perkembangan Pendidikan Teknik Industri

Disiplin Teknik Industri sendiri mulai diajarkan pertama kali di Departemen Teknik Mesin, University of Kansas, Amerika Serikat oleh Prof. Hugo Diemer pada tahun 1902. Disanalah diajarkan pendidikan Teknik Industri dengan pokok bahasan perancangan pabrik, peralatan, dan organisasinya. Kemudian selang 2 tahun Prof. Dexter Kimball menawarkan mata kuliah pilihan yaitu Teknik Industri pada mahasiswa akhir Teknik Mesin di Cornel University. Dan pada tahun 1908 Prof. William Kent mulai memprakarsai adanya Kurikulum Teknik Industri di Syracuse University. Dan ditahun yang sama pula kemudian Program studi Teknik Industri pertama kalinya dibuka di Pennsylvania State University dengan Prof. Diemer sebagai kepala program studinya. Tulisan pertama Prof. Diemer tahun 1910 tentang Teknik Industri diberi judul Factory Organization and Administration. Menyusul tulisan Prof. Dexter Kimball 3 tahun kemudian yang diberi judul Principles of Industrial Organization yang kemudian dijadikan sebagai buku standart.

Jauh sebelum perang dunia II, program pendidikan Teknik Industri tumbuh dan berkembang dari departemen Teknik Mesin, akan tetapi setelah perang dunia II dengan munculnya disiplin ilmu Operations Research, Manajemen Bisnis, dan Komputer, membawa perspektif baru bagi pendidikan Teknik Industri.

Di Indonesia sendiri Pendidikan Teknik Industri mulai diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Mathias Aroef Msc. Phd. Setelah beliau menyelesaikan studinya di Cornell University. Tahun 1960, barulah ITB membuka sub jurusan Teknik Produksi di jurusan Teknik Mesin, dan pada saat itu Teknik Industri masih menyatu dengan Teknik Mesin. Jurusan Teknik Industri di indonesia baru didirikan secara terpisah dari Teknik Mesin pada tahun 1971.

Lebih baru Lebih lama

Please click the cross to exit!

Contact Me