Masalah “trust issue” atau kesulitan mempercayai orang lain (atau bahkan diri sendiri) cukup umum—ini biasa terjadi dan bisa kok diatasi, meskipun tidak selalu cepat. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan jika Anda merasa punya trust issue. Kalau mau, kita bisa juga lihat opsi ke profesional di Indonesia.
Kita jawab dengan jelas dan sederhana, tanpa teori berlebihan.
Memiliki trust issue biasanya berarti Anda pernah terluka, dikecewakan, atau dikhianati—dan sekarang pikiran Anda berusaha melindungi diri.
Perlu diketahui kalau itu bukan kelemahan, itu mekanisme bertahan.
Yang perlu dilakukan bukan “memaksa diri percaya”, tapi memperbaiki rasa aman dalam diri dulu.
1. Kenali dulu sumbernya
Tanyakan pada diri:
“Saya takut apa sebenarnya?”
“Siapa yang pertama kali membuat saya merasa tidak aman?”
“Apa pola yang sering berulang?”
Mengetahui asalnya membuat langkah penyembuhan lebih tepat.
2. Latih membedakan perasaan dan fakta
Saat muncul kecurigaan:
Tanyakan: "Ada bukti atau hanya dugaan?"
Banyak orang dengan trust issue bereaksi berdasarkan kenangan lama, bukan situasi sekarang.
3. Bangun kepercayaan bertahap, bukan langsung
Tidak perlu langsung percaya penuh. Mulai dari hal kecil:
Beri ruang orang lain menunjukkan konsistensinya.
Nilai perilakunya dalam waktu, bukan hanya kata-katanya.
Kepercayaan dibangun, bukan diberikan gratis.
4. Komunikasikan kebutuhan Anda dengan jelas
Contoh kalimat sederhana:
“Aku pernah terluka sebelumnya, jadi aku butuh kejelasan dan konsistensi. Bukan aku tidak percaya kamu, tapi aku sedang belajar pelan-pelan.”
Ini bukan drama. Ini kedewasaan emosional.
5. Perkuat hubungan dengan diri sendiri
Trust issue sering berasal dari:
Tidak yakin pada keputusan diri
Takut salah memilih lagi
Jadi fokus pada:
Membuat keputusan kecil harian
Menghargai keberhasilan diri
Belajar mendengarkan intuisi dengan tenang
Semakin Anda percaya diri sendiri, semakin mudah mempercayai orang lain.
6. Jika kondisinya berat dan mengganggu hubungan
Terapis atau konselor bisa sangat membantu karena trust issue sering berakar pada luka lama dan butuh diproses pelan.
Beri latihan internal healing harian
Atau bantu rancang cara komunikasinya ke pasangan/teman
Atau bahkan cari psikolog yang tepat daerah Anda (sebut kota)
