Dari Kulit sapi bisa jadi peluang bisnis

Sudah banyak kita jumpai berbagai macam olahan produk jadi yang dijual dipasaran dengan bahan dasarnya berasal dari kulit. Kulit sapi yang kebanyakan digunakan para pengrajin ini memiliki nilai jual yang tinggi setelah diolah menjadi varian produk atau aksesoris yang menarik.

Hal ini jugalah yang menjadi satu dari sekian banyak keistimewan tersendiri bagi para pengrajin. Disamping cara mendapatkannya yang terbilang gampang, faktor harga yang murah juga menjadi salah satunya. Tak heran banyak pengrajin yang mengincarnya untuk dijadikan bahan dasar.


Dengan mendapatkan harga yang cukup murah dari pengepul, mereka bisa dengan mudah mengolahnya menjadi beberapa macam produk jadi dan menjualnya di rate harga yang relatif cukup tinggi. Biarpun begitu, hasil olahan produknya yang dijual dengan harga selangit, bisa dibilang masih banyak juga peminatnya khususnya bagi para pecinta produk olahan yang berasal dari kulit sapi asli. Mereka pasti akan beramai-ramai untuk memburu dan membelinya

Bagaimana ini tak menjadi lahan bisnis yang basah, cukup hanya dengan membeli bahan dengan harga terjangkau kemudian dijual dengan kisaran harga yang tinggi.

Protein kulit yang terdiri dari beberapa macam protein seperti kolagen, keratin, elastin, albumin, globulin dan musin. Protein albumin, globulin dan musin larut dalam larutan garam dapur. Protein kolagen, keratin dan elastin tidak larut dalam air dan pelarut organik. Nah Protein kolagen inilah yang kemudian akan direaksikan menjadi bahan penyamak kulit untuk menghasilkan kulit samak. Protein kolagen sangat menetukan seberapa bagus mutu pada kulit samak

Oh ya untuk yang belum tau apa itu kuilt samak, berikut penjelasan singkatnya:
Kulit samak merupakan kulit hewan yang sudah dirubah secara kimia untuk bisa menghasilkan bahan yang kuat dan lentur, serta tahan terhadap pembusukan. Dan harus diketahui juga, hampir semua kulit samak yang diproduksi berasal dari kulit sapi. 

Ada beberapa produk yang banyak dijual dipasaran yang bahan mentahnya berasal dari kulit sapi, diantaranya berupa Tas, Dompet, Gantungan Kunci atau ID Card, Ikat Pinggang, Sepatu, Sandal, Jaket, dan banyak lagi produk lainnya yang muncul dipasaran dengan kreasi dan inovasi yang variatif.


Faktor kenapa para pengrajin atau desainer fashion mencari lembaran kulit sapi untuk dijadikan bahan olahannya.

  1. Harganya yang ekonomis dan cara mendapatkannya yang tak begitu sulit.
  2. Tekstur kulit sapi yang cukup tebal, kuat, dan tahan lama menjadi nilai tambah tersendiri bagi para pengrajin.
  3. Kulit sebagai bahan utama dalam pembuatan produk fashion karena kulit memang dikenal sebagai jenis bahan yang fleksibel digunakan sesuai kebutuhan yang diinginkan.
  4.  
Cara Pengolahannya

1. Siapkan Bahan Kulit
Pada proses ini bersihkan terlebih dahulu kulit dari daging dan lemaknya. Setelah itu semua dilakukan barulah membuang bulu-bulu kulit dengan larutan natrium sulfida kapur, proses ini biasanya dilakukan didalam mesin. Setelah bulu benar-benar terbuang barulah dilakukan penetralan dengan asam dan enzim agar kulit tidak lagi kaku, dengan begitu kulit menjadi lebih lentur dan lembut. Proses terakhir kulit direndam beberapa hari dalam larutan asam, garam dan air.

2. Dilakukan Penyamakan
Banyak cara untuk melakukan penyamakan, diantaranya adalah metode yang banyak orang lakukan yaitu Chrome dan Penyamakan Nabati. Proses Chrome sendiri merupakan proses yang dilakukan dengan cara mencampur bahan kimia yang mengandung krom trivalen. Proses ini dilakukan pada wadah yang berputar selama kurang lebih 8 jam. Hasil dari kulit yang di Chrome biasanya berwarna agak kecoklatan.

Sedangkan untuk proses Nabati kulit sapi dengan metode penyamakan ini terbilang cukup lama prosesnya ketimbang metode chrome. Pasalnya dalam prosesnya membutuhkan waktu hingga 4 hari dengan melakukan campuran zat kimia berupa tannin dan asam yang sebelumnya sudah diekstrak.

3. Pemisahan dan Penipisan
Pada proses ini, lembaran kulit yang sudah disamak tadi diatur tingkat ketebalannya. Seberapa tebal yang dibutuhkan bisa disesuaikan tergantung dengan keinginan masing-masing. Setelah itu dilakukan pengaturan untuk menghilangkan kadar air pada kulit. Kulit yang sudah disamak dibentangkan selebar-lebarnya guna melunakannya saat proses penjemuran atau pengeringan.

4. Finishing
Proses terakhir, kulit diberi berbagai jenis lapisan permukaan pada bahannya. Lapisan ini dimaksudkan untuk melindungi kulit agar menghasilkan efek warna yang bagus (tidak belang) dan terasa lebih lembut ketika diraba dengan tangan. Dalam proses ini adalah proses dimana kita bisa mengkreasikan warna, ketahanan, dan fleksibilitas kulit terhadap air. Kulit yang sudah melewati proses inilah yang kemudian para pengrajin olah menjadi barang atau produk jadi.

Lebih baru Lebih lama

Please click the cross to exit!

Contact Me