Jangan Pernah Percaya Kepada Teman


Banyak bertebaran "Quote" yang indah mengenai teman, pertemanan di internet. Begitu sebaliknya, "Quote" mengenai teman yang brengsek juga tak kalah banyaknya. Hidup ini berimbang, dalam perjalanannya sering kita temui teman yang selalu memposisikan dirinya dengan baik dan teman yang mulanya baik yang pada akhirnya keberadaannya menjadikan teman tak baik.


Kalimat --Jangan pernah percaya terhadap temanmu sendiri-- bukan berarti kita 100% tidak mempercayainya, ada kalanya untuk urusan tertentu kita bisa mempercayakan pada teman katakanlah tingkat kepercyaan kita berkisar maksimal di 80%. Ada juga hal-hal yang seharusnya bisa kamu amanahkan kepada teman termasuk diantaranya mungkin mengenai sebagian hal kecil yang 80% tadi yang jika kamu ceritakan/percayakan ke teman dan temanmu menceritakan kembali pada circle atau lingkungannya itu akan menjadi sesuatu yang lumrah dan tak apa-apa untuk diketahui orang banyak.


Menceritakan kehidupan pribadi kepada teman yang sifatnya sensitif atau mungkin rahasia adalah sesuatu yang sangat fatal. Akan sangat baik kondisinya jika bisa menghindari sesuatu hal yang buruk diawal agar tak ada istilah Teman menjadi musuh dikemudian hari. Situasi ini akan berat untuk dilalui di masa-masa awal walaupun ke depannya akan menjadi hal yang biasa-biasa saja.


Di dunia ini tak ada yang mustahil terjadi didalam suatu hubungan pertemanan, termasuk kebocoran cerita kehidupan pribadimu yang telah dengan sengaja kamu ceritakan kepada teman. Lebih berhati-hati dalam memilih teman dalam bercerita termasuk teman terdekat sekalipun! Ada baiknya malah tak menceritakannya sama sekali, karena memang tak ada untungnya juga. Bisa dibilang menyerahkan kartu As kepada musuh jika nantinya dia bukan benar-benar teman yang baik untukmu.


Alasan yang paling logisnya adalah seorang teman terkadang akan lupa terhadap janjinya, lupa akan posisinya ini bisa saja terjadi ketika temanmu sudah tak bisa lagi mendapatkan manfaat atau kenyamanan darimu misalnya ada bentuk penerimaan hatinya yang membuatnya merasa sakit atas perlakuanmu terhadapnya. Isi hati seorang teman kita tak akan pernah bisa tahu, yang bisa kita lakukan kebanyakan adalah takaran dalam menerka-nerka dan itupun kadang sering banyak melencengnya. Seiring berjalannya waktu kita tak pernah tahu bagaimana keadaan psikologisnya kemudian, bukankah setiap orang akan berubah-ubah dalam perjalanannya? Waktunya saja yang kita tak akan pernah tahu kapan itu akan terjadi.


Terlalu percaya terhadap teman bisa membuat perasaanmu kecewa ketika timbal balik yang kamu dapatkan tak sesuai dengan keinginanmu. Dan itu akan menjadi kelemahanmu ketika terlalu percaya terhadapnya. Ukur saja ekspektasimu sewajarnya dengan tidak menyerahkan semua kepercayaanmu kepadanya. Jika sudah terlanjur, jangan bertaruh waktu didepan kaca tak berbingkai -sudahi- itu tak akan mampu mengembalikan apalagi meniadakan keadaan, Terima saja dan Ikhlaskan karena itu lebih dari baik.


Bukan mengajarkan untuk mempunyai sifat suudhzon, tapi alangkah lebih baiknya selalu membentengi diri kita dengan mengasumsikan kalau semua orang akan mengkhianati kamu, dengan begitu kita tidak akan pernah kecewa atau kata lainnya kita sudah siap dengan rasa kecewa.


Jangan mudah percaya terhadap teman! Karena percaya dengan teman itu berbeda dengan kita percaya kepada Tuhan. Teman terbaikmu adalah dirimu sendiri dengan segala lebih dan kurang yang ada padamu, maksimalkan saja apa yang ada padamu.


Jika kalian pernah menonton Drama Kolosal Tutur Tinular disitu ada adegan menarik terkait obrolan dua orang antara Rakuti (Murid) dengan Gurunya Wong Agung. Lebih tepatnya adalah Nasihat Wong Agung kepada Rakuti muridnya, kira-kira seperti inilah kalimatnya:

Wong Agung mengatakan; "Satu yang harus kamu camkan, Jangan mudah percaya pada siapapun! Kamu akan menghadapi wajah yang tersenyum tapi dibelakangmu puluhan keris siap menikammu. Kamu akan sering mendapat pujian tapi sebenarnya kamu sedang dimaki-maki." kemudian Rakuti mengajukan pertanyaan: "Apakah saya tidak bisa mempercayai sahabat-sahabat saya sesama Darma Putra Guru?" Jawaban Wong Agung; "Kalau kamu memiliki rahasia, cukup kamu dan bayanganmu sendiri yang tahu!"

Lebih baru Lebih lama

Please click the cross to exit!

Contact Me