Bagian paling penting buat kamu yang pengin mulai ngatur uang tapi sering bingung “harus mulai dari mana sih?”.
Gaya tetap santai dan relatable, tapi tetap dengan fondasi kuat + data + tips praktis khas Gen Z.
Dasar-Dasar Mengatur Keuangan Personal — Dari Ngatur Uang Jajan Sampai Gaji Pertama
Kenapa Harus Belajar Ngatur Uang?
Kebanyakan dari kita nggak diajarin cara ngatur uang di sekolah. Kita bisa hafal rumus trigonometri, tapi nggak tahu gimana bikin anggaran bulanan 😅.
Padahal, kemampuan ngatur uang itu sama pentingnya kayak skill kerja — bahkan bisa dibilang life skill utama buat bertahan di dunia nyata.
Ngatur uang bukan soal pelit atau nahan diri dari jajan, tapi soal mengontrol arah hidupmu.
Kalau kamu nggak ngatur uang, uanglah yang bakal “ngatur” kamu — dan sering kali, itu berakhir dengan stres, utang, dan perasaan bersalah tiap buka aplikasi banking.
1. Kenali Dulu: Uang Masuk vs Uang Keluar
Langkah pertama paling basic: tahu dari mana uangmu datang dan ke mana dia pergi.
Kedengarannya simpel, tapi banyak yang skip langkah ini karena ngerasa “ah, udah tahu kok pengeluaranku.” Padahal, pas dihitung beneran… hasilnya sering bikin kaget 😅.
💡 Tips Praktis:
1. Catat semua pemasukan dan pengeluaran selama sebulan.
Bisa pakai aplikasi seperti Money Lover, Spendee, atau Notion template keuangan.
2. Kelompokkan pengeluaran ke kategori:
Kebutuhan (makan, transport, sewa kos)
Keinginan (hiburan, nongkrong, fashion, langganan)
Tabungan/investasi
3. Cek ulang di akhir bulan:
Apakah pengeluaranmu lebih besar dari pemasukan? Kalau iya, waktunya koreksi pola hidup.
Fun Fact:
Menurut riset IDN Research Institute 2024, 63% Gen Z Indonesia merasa sulit menabung karena “tidak tahu ke mana uangnya pergi.” Artinya, pencatatan adalah langkah pertama buat sadar diri secara finansial.
2. Bikin Anggaran (Budget) yang Nggak Nyiksa Hidupmu
Banyak orang mikir bikin anggaran itu ribet atau bikin hidup jadi kaku. Padahal kalau kamu pakai metode yang tepat, budgeting justru bikin hidup lebih tenang.
Metode Populer: 50/30/20 Rule
Cocok buat pemula, dan gampang banget diterapkan:
50% → kebutuhan (makan, tempat tinggal, transport, tagihan)
30% → keinginan (nongkrong, traveling, hobi, streaming, konser)
20% → tabungan & investasi
Kalau gajimu Rp5 juta misalnya:
Rp2,5 juta buat kebutuhan
Rp1,5 juta buat keinginan
Rp1 juta buat tabungan/investasi
Tapi kamu bisa juga ubah sesuai kondisi:
Kalau masih kuliah atau baru kerja, bisa pakai versi fleksibel: 60/25/15
Kalau penghasilan belum tetap, atur persentase, bukan nominal — yang penting konsisten.
Mindset penting:
Bukan soal berapa besar gajimu, tapi seberapa pintar kamu mengatur yang kecil dulu.
3. Menabung Bukan Tanda Pelit, Tapi Tanda Kamu Visioner
Menabung sering dianggap “membosankan” atau “nanti aja kalau gajinya besar.”
Padahal justru kebiasaan kecil yang konsisten lebih penting dari jumlahnya.
Kenapa penting menabung:
Dana darurat: buat jaga-jaga kalau sakit, kehilangan kerja, atau ada kebutuhan mendadak.
Rasa aman: tahu kamu punya cadangan bikin hidup jauh lebih tenang.
Langkah pertama menuju investasi.
Menurut OJK (2024), Gen Z masih jadi kelompok dengan tingkat menabung paling rendah di antara generasi lain — hanya sekitar 37% yang punya tabungan rutin.
Tips Menabung Ala Gen Z:
1. Pisahkan rekening tabungan dan pengeluaran.
Jangan campur semuanya di satu e-wallet atau rekening.
2. Gunakan auto-transfer tiap bulan.
Langsung otomatis ke rekening tabungan begitu gaji masuk.
3. Tentukan tujuan tabungan:
Misalnya: dana darurat, dana liburan, dana investasi, dana upgrade skill.
4. Gunakan “aturan 3-6 bulan” untuk dana darurat:
Idealnya kamu punya cadangan 3–6 kali pengeluaran bulanan.
Kalau pengeluaranmu Rp3 juta/bulan, target dana darurat minimal Rp9 juta.
Kedengarannya besar, tapi kamu bisa mulai dari Rp100.000 per minggu.
Ingat: yang penting konsisten, bukan instan.
4. Hindari Utang Konsumtif & Jebakan Paylater
Paylater itu kayak mantan toxic — kelihatannya manis, tapi ujung-ujungnya bikin sakit dompet 💀.
Menurut data OJK (2025), lebih dari 35% pengguna layanan paylater di Indonesia adalah Gen Z. Dan dari angka itu, 20% di antaranya terlambat membayar.
Masalahnya bukan di teknologinya, tapi di perilaku kita yang sering “menghalalkan cicilan kecil.”
Contoh:
“Cuma Rp50 ribu per bulan kok…”
“Ah, cuma sekali doang…”
Tapi kalau kamu punya 5 cicilan “cuma 50 ribu”, ujung-ujungnya tetap Rp250 ribu per bulan!
Jenis Utang yang Harus Kamu Waspadai:
1. Pinjaman online ilegal – bunga tinggi, penagihan kasar.
2. Paylater tanpa perencanaan – buat hal yang nggak perlu.
3. Kartu kredit tanpa disiplin – kalau nggak dilunasi, bunganya bisa nyiksa.
Kalau Butuh Utang, Pilih yang Produktif:
Utang yang masih bisa ditolerir adalah utang produktif, misalnya:
Modal usaha kecil
Pendidikan / sertifikasi skill
Beli alat kerja (laptop, kamera, dsb.)
Selama ada rencana pengembalian dan manfaat jangka panjang, itu bukan utang yang buruk.
Mindset penting:
Utang boleh, tapi harus kerja buatmu — bukan kamu yang kerja buat utang.
---
5. Manfaatkan Teknologi Buat Bantu Kamu Ngatur Keuangan
Gen Z punya keunggulan: digital native.
Kalau kamu bisa multitasking antara TikTok, Netflix, dan Spotify, berarti kamu juga bisa pakai teknologi buat bantu kelola uangmu.
Aplikasi yang Bisa Kamu Coba:
Money Lover / Spendee / Pocket Expense → buat catat transaksi.
Bibit / Ajaib / Bareksa → buat mulai investasi (pastikan terdaftar di OJK).
Notion Template Finansial → buat tracking manual + evaluasi visual.
Google Sheet Template Budgeting → simpel tapi efektif.
Kebiasaan Mingguan & Bulanan yang Bisa Kamu Terapkan:
1. Setiap Minggu: review pengeluaran — adakah yang bisa dikurangi?
2. Setiap Bulan: update target tabungan, sesuaikan alokasi 50/30/20.
3. Setiap 3 Bulan: evaluasi kebiasaan finansial — apakah kamu makin disiplin atau justru boros lagi?
Fun Fact:
Riset Influence of Digital Financial Literacy on Saving Behavior Among Gen Z in Indonesia (2024) menunjukkan bahwa semakin tinggi literasi keuangan digital, semakin besar kemungkinan Gen Z menabung secara konsisten.
Artinya, makin kamu paham teknologi, makin gampang kamu jadi “smart spender.”
Kesimpulan
Ngatur uang nggak sesulit yang kamu pikir. Kamu nggak perlu langsung jadi “financial expert.”
Mulailah dari hal sederhana:
Catat uang masuk & keluar
Buat anggaran (50/30/20 atau versi kamu sendiri)
Pisahkan rekening & mulai nabung
Hindari utang konsumtif
Gunakan teknologi buat bantu disiplin
Kalau kamu udah bisa ngerjain 4 hal itu selama 3 bulan aja, kamu udah selangkah lebih maju dari kebanyakan orang di umurmu.
---
Selanjutnya, kita bakal masuk ke Bagian 3: Menabung & Investasi untuk Gen Z — di mana kamu bakal belajar cara uangmu mulai kerja buat kamu, bukan kamu terus yang kerja buat uang 💼✨
Mau aku lanjut langsung ke Bagian 3 (Investasi & Menabung untuk Gen Z) sekarang?